Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tengah menggalakkan pembangunan investasi agro bisnis untuk mendorong kesejahteraan petani lokal dan memperkuat ekonomi daerah. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulbar, Habibi Azis, menyatakan rencana tersebut dalam sebuah acara di Mamuju pada hari Minggu (26/05) kemarin.

“Pemerintah Provinsi Sulbar akan merintis investasi agro bisnis, dengan fokus pada komoditas seperti pisang Cavendish, pepaya, jeruk, dan mangga,” ujar Habibi Azis.

Dia menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi akan memberikan pendampingan dan bantuan teknis kepada petani dan pelaku usaha lokal untuk meningkatkan produksi pisang Cavendish, sehingga mampu memenuhi standar ekspor.

“Pisang Cavendish menjadi fokus karena potensinya yang besar. Di beberapa daerah di Sulawesi Selatan, petani telah berhasil mengembangkan lahan seluas 200 hektar untuk komoditas ini,” katanya.

Azis menegaskan bahwa produksi pisang Cavendish di Sulbar memiliki prospek yang cerah, mengingat produksi lokal hanya dapat memenuhi sekitar 35 persen dari kebutuhan global. Selain itu, harga jual yang tinggi, sekitar Rp27 ribu untuk tiga biji pisang, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani.

Pemerintah Provinsi berharap agar masyarakat lokal turut berperan aktif dalam pengembangan komoditas ini. Azis menekankan bahwa Sulbar memiliki potensi yang besar sebagai penghasil pisang, dengan lahan dan iklim yang sangat mendukung.

“Dengan fokus pada pengembangan komoditas pisang, investasi agro bisnis di Sulbar diperkirakan akan tumbuh pesat. Pemerintah berambisi mencapai target investasi sebesar Rp3,9 triliun tahun ini,” tandasnya.

Rencana ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi petani dan pelaku usaha lokal, serta berkontribusi positif terhadap perekonomian Sulawesi Barat secara keseluruhan.

Demikian informasi seputar pertumbuhan investasi agro bisnis di Sulbar. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Memuslima.Com.