Pemkot Solo: Dorong Investasi Kelola Limbah Medis, Tawarkan Peluang Menjanjikan?

Pemkot Solo: Dorong Investasi Kelola Limbah Medis, Tawarkan Peluang Menjanjikan?

Investasi kelola limbah medis semakin menarik minat investor dari berbagai negara untuk melirik potensi yang ditawarkan oleh Pemerintah Kota Solo. Melalui tawaran instalasi pengolahan limbah berbahan berbahaya dan beracun (B3) medis di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Solo, Pemkot Solo membuka peluang bagi investor untuk berkontribusi dalam penanganan limbah medis yang semakin meningkat.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, Kristiana Hariyanti memaparkan pemerintah setempat telah mengajukan penawaran investasi instalasi pengolahan limbah B3 medis kepada sejumlah investor.

“Kami mencari investor. Yang sudah tanya-tanya ada banyak, misalkan dari Korea, Jepang, Taiwan, Kamboja, dan Filipina,” ujarnya.

Pemkot Solo menawarkan lahan seluas 3 hektare di TPA Putri Cempo untuk instalasi pengolahan limbah B3. Sejumlah investor telah diajak untuk melihat langsung lokasi yang ditawarkan oleh pemerintah setempat. Namun, hingga saat ini belum ada komitmen investasi kelola limbah medis yang terjalin. Proses panjang dari komitmen hingga realisasi investasi masih membutuhkan waktu.

Ana, sapaan akrab dari Kristiana Hariyanti, menjelaskan bahwa pengelolaan limbah B3 medis selama ini ditangani oleh perusahaan di Sukoharjo. Namun, kebutuhan akan pengelolaan limbah semakin meningkat seiring dengan banyaknya rumah sakit, puskesmas, dan praktek dokter di Kota Solo.

Dalam upaya meningkatkan investasi di Kota Solo, Bank Indonesia bekerja sama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, DPMPTSP Kota Solo, dan DLH Kota Solo untuk mencari investor dalam pengelolaan limbah B3 medis.

Dengan adanya investasi kelola limbah medis ini, Pemkot Solo berharap dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pengelolaan limbah B3 medis, termasuk limbah B3 medis dari praktek dokter.

Kepala DPMPTSP Kota Solo, Andriyani Sasanti menegaskan bahwa target realisasi investasi di Kota Solo tahun 2024 meningkat 100 persen dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, realisasi investasi mencapai Rp917.758.926.569, melebihi target sebesar Rp600 miliar.

Dari jumlah tersebut, sebagian besar berasal dari penanaman modal asing (PMA) senilai Rp169.963.026.559, dengan investasi terbesar berasal dari Singapura, Kepulauan Cayman, India, Malaysia, Korea Selatan, Inggris, dan Spanyol.

Dengan upaya yang lebih masif dalam menarik investasi, Pemkot Solo berharap dapat mencapai target investasi yang lebih tinggi lagi untuk mendukung pembangunan dan pengelolaan infrastruktur kota yang lebih baik.

Demikian informasi seputar perkembangan investasi kelola limbah medis. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Memuslima.Com.