Industri rental mobil menjadi sorotan setelah insiden tragis di Pati, Jawa Tengah, di mana seorang pemilik rental mobil tewas dalam kerusuhan saat akan mengambil kembali mobil sewaannya. Kisnanto Hadi Pribowo dari Management Sembodo Rent Car menyampaikan bahwa kasus penggelapan mobil bukanlah hal baru dalam bisnis ini.

“Penggelapan mobil seringkali menjadi risiko yang dihadapi pengusaha rental, baik di wilayah DKI maupun daerah-daerah lainnya,” ujar Bowo.

Menurutnya, modus operandi pelaku biasanya melibatkan penyewaan industri rental mobil dan penggadaian mobil dengan dokumen seadanya kepada pihak lain. “Setelah mobil digadaikan, penyewa seringkali sulit dihubungi atau bahkan tidak bisa dihubungi sama sekali,” tambahnya.

Dari insiden ini, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil. Pentingnya melibatkan penegak hukum dalam penyelesaian kasus serupa dan tindakan yang diambil harus sesuai prosedur.

Bowo juga menyoroti pentingnya pencegahan dalam bisnis industri rental mobil. “Perusahaan kami memiliki SOP tersendiri. Calon penyewa harus melengkapi dokumen legal dan data diri yang diperlukan. Selanjutnya, kami melakukan survei tempat tinggal atau kantor calon penyewa sebagai langkah antisipasi,” paparnya.

Pendekatan serupa juga diambil oleh Septian Wulandari, pemilik Wulan Rent Car di Depok, Jawa Barat, yang sering menghadapi kasus serupa. Wulandari mulai menghindari daerah-daerah yang dianggap rawan, seperti Pati, Jawa Tengah.

“Sekarang kami lebih selektif terhadap penyewa. Kami meminta mereka untuk melengkapi dokumen dan bersedia untuk disurvei ke rumah. Jika tidak bersedia, kami harus curiga,” ungkapnya.

Meskipun bisnis rental mobil memiliki risiko, pendekatan proaktif dalam pencegahan dan kerjasama dengan pihak berwenang dapat mengurangi potensi kasus serupa di masa mendatang.

Demikian informasi seputar industri rental mobil yang Tengah mendapatkan sorotan di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Memuslima.Com.