Sejumlah warga menjadi korban dalam kasus dugaan investasi bodong rumah gadai yang menggemparkan Kota Sukabumi. Para korban, yang mayoritas adalah ibu rumah tangga, merasa dirugikan oleh CV Amanah Abadi Properti dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Bagus Panuntun mengungkapkan bahwa para korban pertama kali melaporkan kasus ini ke Polsek Warudoyong sebelum akhirnya dilimpahkan ke Satreskrim Polres Sukabumi Kota karena jumlah korban investasi bodong rumah gadai yang cukup banyak.

“Dugaan investasi bodong ini menjerat belasan korban, untuk sementara kami telah mendata 13 orang yang merasa dirugikan. Mereka telah melapor ke polsek dan sekarang kami ambil alih penanganannya,” ungkap Bagus Panuntun di Polres Sukabumi Kota pada Kamis (18/4/2024).

Modus operandi yang dilakukan oleh terlapor adalah dengan menawarkan program investasi gadai rumah kepada konsumen yang sedang mencari solusi keuangan. Para korban awalnya diminta untuk menjalani kontrak gadai rumah selama dua tahun dengan harga sewa bervariasi, mulai dari belasan juta hingga puluhan juta rupiah.

“Namun, dalam prosesnya, setelah satu tahun berlalu, pemilik rumah meminta uang sewa tambahan, meskipun kontrak awalnya disepakati dua tahun. Alasan dari perusahaan hanya membayar uang sewa selama enam bulan,” jelas Bagus.

Ketika para korban investasi bodong rumah gadai mendatangi kantor CV Amanah Abadi Properti, mereka menemukan kantor tersebut telah kosong dan tidak ada yang bisa dihubungi. “Hingga saat ini, total kerugian dari 13 korban mencapai Rp346 juta. Kasus ini menjerat terlapor dengan sangkaan pasal 372 juncto 378 dan pasal 379 tentang penipuan dan penggelapan,” tambah Bagus.

Penyelidikan atas kasus ini masih dalam tahap awal dan pihak kepolisian terus mengumpulkan bukti dan keterangan untuk mengungkap kebenaran di balik skandal investasi bodong ini.

Demikian informasi seputar investasi bodong rumah gadai. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Memuslima.Com.