Pemerintah terus memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai pilar utama perekonomian nasional melalui program pembiayaan UMKM yang lebih inklusif. Salah satu langkah strategis adalah penguatan peran Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida), seperti yang disampaikan dalam acara Jamkrida Award 2024 di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (18/12).

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman menegaskan bahwa pembiayaan UMKM melalui Jamkrida adalah langkah penting dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.

“Jamkrida ini menjadi penopang utama untuk memperluas akses kredit UMKM. Dengan dukungan ini, kita mendorong UMKM menjadi lebih inovatif dan berdaya saing tinggi,” kata Maman.

Saat ini, UMKM menyumbang lebih dari 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau setara Rp 9.580 triliun. Jumlah pelaku UMKM mencapai 64 juta unit usaha, menyerap 97% tenaga kerja nasional. Namun, akses pembiayaan masih menjadi tantangan besar.

Plt. Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Yulius menyoroti peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti Jamkrida dalam mempermudah akses pembiayaan bagi UMKM.

“Jamkrida berfungsi sebagai katalisator dengan menjamin pinjaman UMKM ke lembaga keuangan. Ini penting untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Yulius soal pembiayaan UMKM.

Saat ini, Jamkrida baru hadir di 18 provinsi, termasuk DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Melalui penghargaan Jamkrida Award, pemerintah berharap provinsi lainnya ikut membentuk lembaga serupa untuk mendukung UMKM di wilayah masing-masing.

Maman optimistis bahwa melalui pembiayaan Jamkrida, UMKM dapat menjadi penopang utama Indonesia Emas 2045. “Dengan akses pembiayaan yang lebih baik, UMKM akan terus tumbuh sebagai tulang punggung perekonomian nasional, menciptakan ekonomi yang lebih kokoh dan inklusif,” tutupnya.

Demikian informasi seputar program pembiayaan UMKM melalui Jamkrida. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Memuslima.Com.