SKK Migas Tantang 2024: Investasi Eksplorasi 1,8 Miliar Dolar AS untuk Temuan Besar

SKK Migas Tantang 2024: Investasi Eksplorasi 1,8 Miliar Dolar AS untuk Temuan Besar

Pada tahun 2024, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menetapkan target investasi eksplorasi sebesar 1,8 miliar dolar AS, menandai peningkatan 200 persen dari realisasi investasi dari eksplorasi tahun 2023 yang mencapai 0,9 miliar dolar AS. Target tersebut tercatat dalam work, program & budget (WP&B) 2024 yang telah disepakati antara SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).

Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara mengungkapkan bahwa sejak 2023, terjadi pergeseran target eksplorasi dengan proyeksi yang semakin besar, khususnya dalam klasifikasi penemuan eksplorasi di rentang 100 hingga 500 juta setara minyak (MMBOE). Pada tahun 2023, SKK Migas berhasil mencapai penemuan sumber daya sebesar 1.711,77 MMBOE, mencatat rekor sebagai penemuan terbesar dalam 23 tahun terakhir.

Benny menegaskan bahwa proyeksi investasi eksplorasi untuk tahun 2024 lebih ambisius lagi, dengan menargetkan penemuan di atas 500 MMBOE. Target investasi mencapai 1,8 miliar dolar AS, yang mencakup pemboran 50 sumur eksplorasi, meningkat sekitar 31 persen dari realisasi pemboran sumur eksplorasi di tahun sebelumnya.

Peningkatan kinerja pemboran sumur eksplorasi selama empat tahun terakhir menjadi sorotan, dengan jumlah pemboran yang terus meningkat. Benny menjelaskan bahwa dalam empat tahun terakhir, jumlah pemboran sumur eksplorasi meningkat dari 28 sumur pada 2020 menjadi 38 sumur pada 2023, yang merupakan angka tertinggi sejak 2017.

Dalam menghadapi tantangan eksplorasi di laut dalam yang memiliki risiko tinggi, SKK Migas menekankan perlunya perhitungan cermat dan eksekusi yang tepat. Investasi eksplorasi yang masif dibutuhkan untuk mendapatkan temuan besar, seperti yang terjadi di Geng North (Kalimantan Timur) dan Layaran-1 (Sumatera Utara) pada 2023.

Benny juga menyoroti besarnya biaya pemboran di laut dalam, mencatat bahwa KKKS ENI mengeluarkan biaya hingga 100 juta dolar AS untuk satu sumur di Geng North. Dukungan fiskal dan insentif dari berbagai pihak menjadi kunci dalam mendorong investor melakukan eksplorasi di laut dalam. SKK Migas optimis bahwa dengan dukungan ini, program pemboran eksplorasi di laut dalam dapat berjalan lancar, memberikan hasil temuan yang optimal, dan mendukung pertumbuhan sektor migas Indonesia.

Demikian informasi seputar kemajuan investasi eksplorasi di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Memuslima.Com.