PLTA Kayan, Sumber Energi Terbarukan Ibu Kota Baru

PLTA Kayan, Sumber Energi Terbarukan Ibu Kota Baru

PLTA Kayan siap suplai listrik Kalimantan terutama ibu kota baru.

PLTA Kayan adalah calon pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas terbesar di Indonesia dan Asia. Hal tersebut membuat kebutuhan listrik di ibu kota negara baru tidak menjadi masalah.

PLTA Kayan Menghasilkan Daya 9.000 MW

Terkait dengan kebutuhan listrik di Ibu Kota baru, PLN percaya diri jika dapat menyediakan pemenuhan listrik. Berdasarkan perkiraan dibutuhkan daya 1.555 megawatt (MW) dan hal tersebut dapat dihasilkan hanya dengan membangun satu pembangkit di Kaltara.

Kalimantan menyimpan potensi energi air dari sungai (alltrails.com)

Direktur Bisnis Regional Kalimantan dan Sulawesi PLN Syamsul Huda menyatakan jika terdapat potensi energi listrik di Sungai Kayan, Kaltara. Pembangunan PLTA Sungai Kayan yang dilakukan secara bertahap dapat menyuplai 6 ribu MW ke ibu kota baru.

Sebagaimana diketahui, pembangunan ibu kota baru digadang-gadang menggunakan konsep ramah lingkungan, sehingga dengan adanya pemanfaatan sumber listrik energi baru terbarukan (EBT) akan mendukung hal tersebut.

Huda menyatakan proses suplai listrik di Kalimantan akan terjadi secara bertahap, agar PLN dapat menyediakan infrastruktur listrik sesuai keperluan, untuk mengantisipasi kelebihan dan kekurangan.

Huda juga ingin agar pembangunan infrastruktur listrik Ibu Kota baru berbeda dengan Jakarta. Melalui infrastruktur tersebut diharapkan dapat mengantisipasi adanya pemadaman atau zero down time.

“Backup-nya kami pikirkan. Jadi berlapis jika terjadi gangguan. Pelanggan tak akan pernah merasakan pemadaman,” ujarnya.

PLN telah mendapat masukan dari Komisi VII DPR RI yang membidangi energi, riset, dan teknologi, dan lingkungan hidup, terkait dengan pembangunan EBT. “Ini menjadi kesempatan PLN termasuk pemerintah untuk menunjukkan komitmennya menyediakan listrik didominasi EBT,” ungkapnya.

Saat ini PLN tengah melakukan pengkajian atas kemungkinan penggunaan EBT agar mencapai angka 100 persen. Hal tersebut melebihi permintaan Bappenas yang meminta suplai EBT 39 persen di ibu kota baru.

Perlu untuk diketahui, PLTA Sungai Kayan akan dibangun secara bertahap dalam lima bendungan. Pembangunan yang dimulai dari awal tahun 2020 dan diharapkan beroperasi pada tahun 2024.

Pembangunan PLTA Kayan sendiri sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai proyek strategis nasional (PSN). Hal tersebut sudah diatur berdasar Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2018.

Lantaran masuk dalam PSN, pembangunan PLTA Kayan secara periodik (terkait dengan perkembangannya) akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo. Hal tersebut membuat pembangunan semakin terkontrol.