Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Terganggu, 400 Ribu Ton Tertahan di Gudang?

Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport Terganggu, 400 Ribu Ton Tertahan di Gudang?

PT Freeport Indonesia menghadapi tantangan besar terkait ekspor konsentrat tembaga, dengan lebih dari 400 ribu ton konsentrat yang kini terpaksa menumpuk di gudang. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas mengungkapkan bahwa meski pemerintah telah memberikan sinyal positif untuk izin ekspor, proses penerbitan izin tersebut masih berlangsung.

“Kami berharap proses ini segera selesai, karena saat ini konsentrat sudah menumpuk di gudang,” ujar Tony Wenas dalam konferensi pers di The Gade Tower, Jakarta, Rabu (26/2).

Menurutnya, konsentrat tembaga yang menumpuk terbagi di beberapa lokasi, yakni sekitar 200 ribu ton di smelter Amamapare, 140 ribu ton di smelter Manyar, dan 60 ribu ton di PT Smelting, Gresik.

Untuk mengatasi penumpukan ekspor konsentrat tembaga tersebut, Freeport terpaksa menurunkan kapasitas produksi sebesar 40 persen. Langkah ini diambil untuk menjaga agar mesin tetap beroperasi, sekaligus mencegah akumulasi konsentrat yang semakin besar.

“Jika penundaan ekspor terus berlanjut, kita terpaksa akan mematikan beberapa mesin, yang tentunya akan berdampak pada operasional dan karyawan,” kata Tony.

Meski saat ini belum ada dampak signifikan terhadap pengurangan tenaga kerja, Tony mengingatkan bahwa jika penundaan ekspor berlangsung lebih lama, perusahaan bisa terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Jika kita matikan mesin, dampaknya akan panjang, dan akan mempengaruhi operasional serta tenaga kerja yang mengelola mesin-mesin tersebut,” tambahnya.

Sebelumnya, PT Freeport Indonesia mengalami kebakaran di smelter mereka di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik pada Oktober 2024. Hal ini memperburuk situasi, karena pada saat bersamaan, izin ekspor konsentrat tembaga Freeport juga berakhir pada pergantian tahun.

Meski demikian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memastikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah merestui perpanjangan izin ekspor hingga smelter baru selesai dibangun pada Juni 2025.

Demikian informasi seputar ekspor konsentrat tembaga. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Memuslima.Com.