Dana investasi Sovereign Wealth Fund (SWF) Norwegia senilai US$1,4 triliun atau setara dengan Rp22.157 triliun mengalami penurunan sebesar 2,1% pada kuartal III-2023. Hal ini dipicu oleh pelemahan nilai semua kelas aset investasi. Wakil Kepala Eksekutif Norges Bank Investment Management, Trond Grande, mengungkapkan bahwa pasar saham terutama sektor teknologi, industri, dan sektor konsumen menunjukkan kontribusi negatif terhadap penurunan tersebut, dimana kondisi ini tercermin dari kekhawatiran jangka panjang terhadap perekonomian yang tengah melemah.

Dana Pensiun Pemerintah Global (Global Pension Fund) juga tidak luput dari kerugian, mencapai US$34 miliar atau setara dengan Rp538,11 triliun selama kuartal ketiga, yang menandai periode tiga bulan yang lebih lesu dibandingkan dengan paruh pertama tahun ini.

Meskipun demikian, kerugian tersebut hanya mencatatkan penurunan sebesar 0,17 poin persentase, yang masih relatif lebih kuat dibandingkan dengan imbal hasil indeks acuan dana tersebut. Perlu dicatat bahwa SWF Norwegia, yang didirikan pada 1990-an untuk menginvestasikan kelebihan pendapatan dari sektor minyak dan gas negara tersebut, telah menyalurkan dana ke lebih dari 9.200 perusahaan di 70 negara di seluruh dunia.

Dalam kuartal ketiga, dana investasi tersebut melaporkan kerugian sebesar 3,3% atas investasi dalam real estate yang tidak terdaftar, sementara kerugian pada investasi infrastruktur energi terbarukan mencapai 2,4%. Meskipun demikian, komposisi ekuitas masih mendominasi 70,6% dari total investasi dana, walaupun mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya. Dalam situasi yang penuh tantangan, SWF Norwegia terus berupaya menjaga portofolio investasinya di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.

Demikian informasi seputar dana investasi Norwegia dan global. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Memuslima.com.