PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengusulkan perubahan besar dalam jajaran direksi, dengan mengajukan Gregory Hendra Lembong sebagai Presiden Direktur BCA, menggantikan Jahja Setiaatmadja. Sementara itu, Jahja diusulkan untuk menjabat sebagai Presiden Komisaris BCA setelah Djohan Emir Setijoso mengundurkan diri dari posisi tersebut.

Rencana perubahan susunan anggota dewan komisaris dan direksi ini akan dibahas dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dijadwalkan pada 12 Maret mendatang.

Dalam surat pemanggilan resmi yang dikeluarkan BCA pada Rabu (12/2), disebutkan bahwa perubahan tersebut meliputi pengangkatan Gregory Hendra Lembong sebagai Presiden Direktur BCA, sementara Jahja Setiaatmadja akan menjabat sebagai Presiden Komisaris.

Gregory Hendra Lembong saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA sejak 2022. Dengan latar belakang yang kuat di dunia perbankan, Lembong dipandang siap untuk membawa BCA memasuki babak baru kepemimpinan.

Di sisi lain, Jahja Setiaatmadja yang telah memimpin BCA sebagai Presiden Direktur sejak 2011, akan tetap memberikan kontribusinya melalui posisi baru sebagai Presiden Komisaris.

Sebagai bagian dari perubahan struktural ini, BCA juga mengusulkan pengangkatan John Kosasih sebagai Wakil Presiden Direktur dan Hendra Tanumihardja sebagai Direktur. Perubahan susunan ini mencerminkan langkah strategis BCA dalam memperkuat kepemimpinan serta memastikan keberlanjutan kesuksesan di masa depan.

Jahja Setiaatmadja memiliki riwayat panjang di BCA, telah menjabat di berbagai posisi manajerial sejak 1990. Sebelum menjadi Presiden Direktur, ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA (2005-2011) dan Direktur BCA (1999-2005). Kepemimpinannya selama lebih dari satu dekade telah memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan dan kesuksesan BCA.

Demikian informasi seputar usulan pergantian Presiden Direktur BCA. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Memuslima.Com.