Gelombang PHK karyawan Nike kembali terjadi pada akhir Agustus 2025. Produsen apparel olahraga global ini memangkas kurang dari 1% tenaga kerjanya sebagai bagian dari restrukturisasi besar. Keputusan tersebut diambil untuk mengembalikan budaya perusahaan agar lebih dekat dengan atlet dan konsumen.

Sebelumnya, pada Februari lalu, Nike telah memangkas sekitar 2% karyawan global atau lebih dari 1.500 posisi. PHK terbaru ini menjadi kelanjutan dari strategi CEO Elliott Hill untuk menata ulang struktur tim. Langkah tersebut dilakukan agar perusahaan bisa lebih fokus pada inovasi dan identitas olahraga yang menjadi fondasi Nike.

Di bawah kepemimpinan Hill, Nike meninggalkan strategi berbasis segmentasi gender yang diterapkan pendahulunya, John Donahoe. Kini, tim Nike, Jordan, dan Converse diarahkan bekerja bersama menciptakan produk alas kaki, pakaian, dan aksesori yang sesuai kebutuhan atlet.

PHK Karyawan Nike, CEO Elliott Hill Ubah Strategi Bisnis

Dalam memo internal, manajemen menyebut restrukturisasi akan menyebabkan beberapa karyawan berpindah posisi, berganti atasan, atau bergabung dengan tim baru. Informasi resmi terkait PHK karyawan Nike akan diumumkan pada Senin (08/09/25), sementara sebagian besar penyesuaian berlaku mulai 21 September.

Untuk memudahkan transisi, karyawan di AS dan Kanada diizinkan bekerja dari lokasi mana saja selama pekan depan. Kebijakan ini bertujuan memberi ruang adaptasi sebelum struktur organisasi baru berjalan penuh.

Meski langkah ini pahit, Hill menegaskan PHK merupakan bagian dari strategi jangka panjang. Nike berupaya memulihkan tren penurunan penjualan, menghidupkan kembali inovasi, dan memperkuat hubungan dengan mitra grosir.

Dalam laporan keuangan kuartal IV, perusahaan memproyeksikan pemulihan kinerja lebih cepat dari perkiraan.

PHK karyawan Nike mencerminkan upaya serius manajemen dalam mengembalikan fokus pada inovasi dan olahraga. Meski berat, langkah ini diharapkan memperkuat fondasi Nike di tengah persaingan global.

Demikian informasi seputar PHK karyawan Nike. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Memuslima.Com.