Proyek DME di Kawasan Bukit Asam: Kesiapan Pemerintah saat Peluncurannya?

Proyek DME di Kawasan Bukit Asam: Kesiapan Pemerintah saat Peluncurannya?

Pemerintah Indonesia berencana segera memulai konstruksi proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME), dengan salah satu lokasi utama yang dipertimbangkan berada di kawasan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Proyek tersebut bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor LPG, dengan memanfaatkan pasokan batu bara yang melimpah di dalam negeri sebagai sumber energi yang lebih murah dan berkelanjutan.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, mengungkapkan bahwa PT Bukit Asam telah didorong untuk terlibat dalam proyek DME sejak awal. Menurut Todotua, kawasan PTBA di Sumatera Selatan menjadi pilihan strategis untuk pengembangan proyek tersebut.

“Lokasi proyek DME ini sangat mungkin berada di wilayah Bukit Asam,” ujar Todotua dalam Business Forum yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (19/11/25).

Proyek DME Jadi Solusi Pengganti Impor LPG

Proyek DME dirancang sebagai solusi untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor LPG. DME, yang merupakan produk gasifikasi batu bara, dapat digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga, industri, dan sektor transportasi, dengan potensi untuk menggantikan peran LPG.

DME diharapkan bisa menjadi bagian dari langkah Indonesia menuju ketahanan energi yang lebih mandiri. Selain proyek DME, Todotua juga menyebutkan bahwa PTBA akan berperan dalam pengembangan Synthetic Natural Gas (SNG), yang merupakan gas hasil olahan batu bara.

SNG akan disalurkan ke sektor industri oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) dan digunakan oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) untuk memproduksi amonia. Kerja sama ini semakin memperkuat posisi PTBA dalam hilirisasi batu bara untuk mendukung kebutuhan energi domestik.

Proyek gasifikasi batu bara menjadi DME di Indonesia mencakup enam lokasi utama, termasuk Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, dan Banyuasin. Total investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini diperkirakan mencapai Rp164 triliun dan diperkirakan dapat menciptakan sekitar 34.800 lapangan kerja.

Dengan potensi yang sangat besar, proyek ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya di sektor energi.

Proyek DME yang digagas pemerintah Indonesia merupakan langkah strategis dalam hilirisasi batu bara dan pengembangan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Dengan melibatkan PT Bukit Asam dan sejumlah perusahaan besar lainnya, proyek ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja, mengurangi ketergantungan pada impor energi, serta memperkuat ketahanan energi domestik Indonesia di masa depan.

Demikian informasi seputar proyek DME di Kawasan Bukit Asam. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Memuslima.Com.