Susu ikan tengah menjadi sorotan sebagai alternatif pengganti susu sapi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Produk ini menarik perhatian masyarakat karena namanya yang unik dan manfaatnya yang potensial. Namun, pabrik susu ikan dengan produk susu ikan bukanlah susu yang diperah dari ikan.

Sebaliknya, produk ini dihasilkan dari ikan segar yang digiling hingga berbentuk bubuk, yang disebut dengan hidrolisat protein ikan (HPI).

Pabrik susu ikan yang terletak di Indramayu, Jawa Barat menjadi salah satu pusat produksi inovasi ini. Fatih, Plan Manager Berikan Bahari, menjelaskan proses pengolahan HPI dimulai dari pengumpulan ikan-ikan segar dari nelayan setempat.

“Ikan yang kami gunakan adalah ikan dengan nilai ekonomis rendah, biasanya tidak dimanfaatkan secara optimal,” ujar Fatih saat ditemui awak media, Rabu (16/9).

Tahap awal dalam proses produksi susu ikan adalah pemisahan jeroan ikan setelah ikan ditimbang dan dibersihkan. Setelah itu, ikan-ikan ini digiling hingga menjadi bubur.

Proses berlanjut dengan memasukkan bubur ikan tersebut ke dalam mesin hidrolisat, yang berfungsi memisahkan protein ikan dari tulang dan komponen lainnya. Dalam dua hingga tiga jam, cairan yang kaya akan protein berhasil dihasilkan dari proses ini.

Langkah berikutnya adalah memasukkan cairan protein tersebut ke dalam feed tank spray dryer, di mana cairan akan dikeringkan dan diubah menjadi bubuk. Bubuk ini menjadi bahan dasar untuk berbagai produk makanan dan minuman, termasuk susu ikan, kue, cilok ikan, bahkan donat ikan.

“Pabrik kami mampu memproduksi 30 ton bubuk HPI setiap bulannya. Dari 90 ton ikan, kami mendapatkan 30% bubuk powder yang dapat diolah menjadi berbagai produk bergizi,” ungkap Fatih.

Dengan kapasitas produksi ini, pabrik susu ikan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi nasional serta mendukung program-program pemerintah yang berfokus pada kesehatan masyarakat.

Demikian informasi seputar pabrik susu ikan di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Memuslima.Com.