Menikmati Keunikan dan Keindahan Candi Gunung Kawi Bali

Menikmati Keunikan dan Keindahan Candi Gunung Kawi Bali

Objek wisata Gunung Kawi yang paling terkenal adalah candi tebingnya dan juga terdapat Goa yang diyakini Sebagai Tempat meditasi. Sebelum sampai di Candi Gunung Kawi, kita akan melewati anak tangga yang kira-kira bejumlah 315. Selama kita melewati anak tangga, kita akan disuguhkan dengan pemandangan yang sangat cantik karena terdapat banyak persawahan dengan arsitektur terasering yang sangat indah dan juga aliran irigasi persawahan yang sangat jernih.

Lokasi Candi Gunung Kawi ini terletak di Kabupaten Gianyar, tepatnya di Sungai Pakerisan Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang kabupaten Gianyar.

Sesampainya di kompleks candi, wisatawan akan melihat 2 percandian yang dipisahkan oleh Sungai Pakerisan. Situs lainnya yang masih menjadi satu dengan Candi Gunung Kawi adalah gapura dan tempat pertapaan yang disebut Geria Pedanda. Sementara di bagian lain agak jauh ke arah tangga dari komplek Candi Gunung Kawi, melewati persawahan, terdapat beberapa tempat pertapaan dan sebuah wihara yang sepertinya belum terselesaikan.

Untuk menuju ke komplek situs ini pengunjung dikenakan biaya Rp 15.000 dan melewati 315 anak tangga. Tiba di kawasan tersebut pengunjung dapat menyaksikan situs candi yang terbagi dua kelompok, kelompok candi ini dipisahkan oleh aliran tukad Pakerisan.

Candi Gunung Kawi Bali

 

Saat pertama kali menjejakkan kaki ke lokasi Gunung Kawi, suasana asri dan sejuk dapat kita rasakan karena adanya rerimbunan pohon yang tumbuh di sekitar lokasi. Aliran air sungai menambah suasana kian segar. Selain candi, terdapat pula kolam pemandian dan pancuran air. Bagian kelompok candi wilayah barat sungai, ada 4 buah.

 

Sedangkan untuk kelompok satunya terletak di timur sungai ada 5 buah. Pemandangan di Candi Gunung Kawi didominasi oleh dinding-dinding batu cadas yang dipahat berupa bentuk candi yang seakan dibingkai dengan lengkungan. Fungsi lengkungan di sekitar candi tenyata berfungsi untuk pelindung guna mencegah erosi yang dapat menyebabkan kerusakan pada candi. Terlihat beberapa jenis tanaman lumut tumbuh di sekitar batu-batu cadas.

Salah satu sumber yang menunjukkan Candi Gunung Kawi dibangun pada masa Raja Udayana ialah tulisan yang terpahat di pintu-semu. Dari tulisan ini, peneliti dapat menyimpulkan dan menafsirkan tentang keberadaan candi.