PLTU Celukan Bawang Beroperasi Sesuai Regulasi

PLTU Celukan Bawang Beroperasi Sesuai Regulasi

PLTU Celukan Bawang akhir-akhir ini banyak disorot dan mendapat penolakan dari berbagai pihak. Penolakan tersebut dikarenakan pembangkit listrik yang berlokasi di Buleleng ini akan dikembangkan dengan membangun pembangkit tahap II.

Pihak-pihak yang menolak mengatasnamakan warga Celukan Bawang. Padahal sejak awal pihak PLTU Celukan Bawang sudah melakukan sosialisasi terhadap desa-desa penyangga di sekitar pembangkit listrik.

Bahkan perwakilan warga sudah menyetujui mengenai pembangunan pembangkit listrik tahap II. Desa-desa yang sudah dilakukan sosialisasi adalah Desa Tinga  Tinga, Desa Tukad Sumaga, Desa Pengulon, dan Desa Celukan Bawang sendiri.

General Manager PLTU Celukan Bawang Putu Singyen menyatkan bahwa pihaknya tidak mungkin sosialisasi itu belum dilakukan. Bahkan Putu Singyen menambahkan jika semua perizinan sudah sesuai dengan regulasi.

Hal ini juga dijelaskan Kepala Dinas Peneneman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Ida Bagus Made Parwata menyatakan bahwa izin prinsip pembangunan tahap II PLTU Celukan Bawang telah diterbitkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia sejak 2014.

Penolakan-penolakan yang terus dilakukan dan menggandeng Kapal Greenpeace Rainbow Warior ini syarat akan kepentingan. Putu Singyen menganggap penolakan tersebut hanya untuk kepentingan pihak tertentu.

Namun jika penolakan tersebut dilakukan terus menerus maka akan menghambat proses pembangunan dan akan berdampak terhadap investasi di wilayah Buleleng. Para investor tentu akan ragu untuk menanamkan modal di wilayah Buleleng, khusunya Celukan Bawang.

Padahal potensi yang ada di Celukan Bawang sangat baik untuk investasi. Baik sektor industri maupun pariwisata. Untuk sektor pariwisata, Celukan Bawang sedang dikembangkan untuk pelabuhan yang dapat menampung kapal pesar besar.

Dengan adanya kapal pesiar yang datang ke wilayah tersebut maka akan meningkatkan roda perekonomian masyarakat dan wilayah Buleleng itu sendiri.

Terkait dengan PLTU Celukan Bawang, Putu Singyen meyakini jika dampak dari pembangunan tahap II ini akan dirasakan semua masyarakat Bali. Bahkan akan pendukung sektor pariwisata. Kebutuhan listrik di Bali terus meningkat sehingga dibutuhkan pembangkit listrik yang dapat menyuplai kebutuhan listrik di wilayah Bali.