Pelabuhan Kuala Tanjung Klaim Siap Beroperasi Akhir Bulan Juli 2018

Pelabuhan Kuala Tanjung Klaim Siap Beroperasi Akhir Bulan Juli 2018

PT Pelabuhan Indonesia 1 (Pelindo 1) segera siap mengoperasikan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara akhir bulan Juli 2018 atau paling lambat awal Bulang Agustus.

Sekretaris Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia 1 (Pelindo 1) M Eriansyah untuk pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap pertama sudah hampir rampung. pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap pertama itu terdiri dari sisi laut atau dermaga dan sisi darat yang menjadi lokasi peti kemas dan perkantoran.

Sedangkan untuk sisi laut, pembangunannya telah tuntas 100 persen. Sedangkan untuk sisi darat, pembangunannya juga hampir tuntas dan tinggal penyelesaiannya atau finishing tahap akhir. Untuk bagian dermaga, pelabuhan ini memiliki tempat kapal kontainer (container vessel berth) dengan panjang 500 meter dan lebar 60 meter.

“Guna memudahkan bongkar muat dari kapal yang berukuran besar, di Pelabuhan Kuala Tanjung akan dioperasikan crane yang memiliki jangkauan (out reach) hingga 48 meter,” tuturnya, dikutip Antara.

kemudian, untuk mendukung kelancaran energi dalam operasional bongkar muat, di Pelabuhan Kuala Tanjung disiapkan gardu induk (power house jetty).

Sedangkan untuk memperlancar pendistribusian peti kemas dari kapal ke penimbunan atau sebaliknya, disiapkan empat jalur truk (trestle lane truck). Dengan berbagai infrastruktur yang ada, Pelabuhan Kuala Tanjung dapat melayani bongkar muat peti kemas hingga 600 ribu Teus per tahun.

Sementara itu, Commersial Manager Project Pelabuhan Kuala Tanjung Kurnia P Nasution menjelaskan, setelah menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, akan dilanjutkan dengan pengembangan untuk menyiapkan sejumlah sarana dan prasaran Ia mencontohkan pembangunan kawasan industri di sekitar Pelabuhan Kuala Tanjung yang konsepnya tidak akan mematikan pelabuhan lain yang ada di sekitarnya.

Pelabuhan Kuala Tanjung sendiri diproyeksikan memang akan melalui empat tahapan, untuk tahap pertama memang sudah akan selesai. Tahapan pertama berupa pengembangan terminal multipurpose dengan menginvestasikan 400 juta dolar AS atau sekitar Rp4,8 triliun. Tahap berikutnya adalah pengembangan kawasan industri dengan nilai investasi untuk akuisisi lahan dan pengembangan infrastruktur dasar dengan nilai yang hampir sama, dikisaran 400 juta dolar AS. Kemudian tahap ketiga berupa pengembangan terminal peti kemas dengan nilai investasi sebesar 4 miliar dolar AS. Tahap akhir adalah pengembangan kawasan residential.